Kamis, 15 November 2012

Sejarah Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Maksud pendirian Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran (Unpad) adalah untuk turut
memecahkan masalah di bidang produksi
pertanian, terutama melalui kegiatan penelitian dan
penyediaan tenaga ahli pertanian, sehingga akan
memberikan bantuan yang nyata bagi masyarakat
Jawa Barat khususnya dan bangsa Indonesia
umumnya. Dalam perkembangannya, Fakultas
Pertanian mengemban tugas di bidang pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Pendirian tersebut bermula dari pembentukan
Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian
Unpad oleh Presiden Universitas Padjadjaran pada
tanggal 26 Februari 1958, yang terdiri dari :
Ketua : Ir. Herry Suherlan
Wakil Ketua : R.S. Soeradiradja
Anggota : Ir. R. Anwas Adiwilaga
Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai
Ir. R.E. Padmakusumah
Ir. R.S. Partadisastra
R.H.D. Adimihardja
R.I. Adiwikarta
Usulan pendirian Fakultas Pertanian disampaikan
kepada Presiden Universitas Padjadjaran pada
tanggal 18 Maret 1958.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Muda
Pendidikan, Pengadjaran, dan Kebudayaan
(PP&K) No. 101207/S tertanggal 6 Oktober 1958,
Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Pertanian
Unpad ditugaskan untuk mempersiapkan pendirian
Fakultas Pertanian Unpad. Berikutnya, tepatnya
pada tanggal 1 September 1959 Fakultas
Pertanian Unpad resmi didirikan berdasarkan SK
Menteri PP&K No. 85633/S.
Pada periode 1959 – 1961, kepemimpinan
Fakultas Pertanian dijabat oleh seorang Dekan
yang dibantu oleh masing-masing seorang Wakil
Dekan dan seorang Sekretaris, sebagai berikut :
Dekan : Prof. Mr. Iwa Koesoemah
Soemantri
Wakil Dekan : R.S. Soeriadiradja
Sekretaris : Ir. R. Anwas Adiwilaga
Selanjutnya, periode kepemimpinan Dekan
Fakultas Pertanian Unpad sampai tahun 2007
adalah sebagai berikut :
1. Prof. Mr. Iwa Koesoemah Soemantri (1959–1961)
2. Prof. Dr. Ir. Tb. Bachtiar Rifai (1961–1962)
3. Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari (1962–1964)
4. Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari (1964–1966)
5. Ir. Rasjid Sukarja (1966–1968)
6. Ir. Rasjid Sukarja (1968–1970)
7. Ir. Husen Djajasukanta, M.Sc. (1970–1972)
8. Ir. Lukito Sukahar (1973–1975)
9. Ir. Lukito Sukahar (1975–1977)
10. Dr. Ir. Achmad Baihaki, M.Sc. (1977–1979)
11. Dr. Ir. Achmad Baihaki, M.Sc. (1979–1982)
12. Dr. Ir. Hasbi Tirtapradja (1982–1985)
13. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira, M.Sc. (1986–1989)
14. Prof.Dr.Ir.Ukun Sastraprawira,M.Sc. (1989–1991)
15. Dr. Ir. Tuhpawana P. Sendjaja (1991–1994)
16. Prof. Dr. Ir. Tuhpawana P. Sendjaja (1995–1998)
17. Prof. Dr. Ir. Sadeli Natasasmita (1998–2001)
18. Prof. Dr. Ir. Sadeli Natasasmita (2002–2006)
19. Prof. Dr. Ir. Hj. Yuyun Yuwariah (2006-2010)
20. Prof. Dr. Ir. Benny Joy, M.S. (2010- sekarang)
Sejak awal pendiriannya, Fakultas Pertanian telah
mempunyai Rencana Pembinaan dan
Pengembangan dalam aspek fisik dan nonfisik.
Pada aspek fisik, pada awal berdirinya, Sekretariat
Fakultas Pertanian Unpad bertempat di Jl. Dipati
Ukur No. 37, Bandung, sedangkan kegiatan
perkuliahan dan praktikum terpencar di beberapa
tempat dan instansi terkait. Pada pertengahan
tahun 1961, Fakultas Pertanian pindah ke Jl.
Maulana Yusuf No. 12, Bandung. Pada awal tahun
1968 aktivitas kegiatan dilakukan di Jl. Bukit Dago
Utara; bersama dengan Fakultas Peternakan.
Akhirnya pada bulan September 1986 Fakultas
Pertanian pindah ke kampus Universitas
Padjadjaran di Jatinangor sampai sekarang.
Pada tahun 1962, Fakultas Pertanian
mengembangkan kebun percobaan yang berlokasi
di Desa Jelekong, Kec. Ciparay, Kab. Bandung,
seluas 6,5 ha sebagai areal kegiatan penelitian dan
pengembangan kegiatan-kegiatan pertanian –
selanjutnya berkembang menjadi Sanggar
Penelitian, Latihan, dan Pengembangan Pertanian
(SPLPP) Ciparay. Pada tahun 1980 Fakultas
Pertanian mengembangkan areal lahan di Desa
Arjasari, Kec. Arjasari, Kab. Bandung, seluas 200
ha. Hal tersebut mengacu kepada Surat Keputusan
Gubernur/ Kepala Daerah Tk. I Propinsi Jawa Barat
No. 2093/ Dit/ PHT/ HP/ 1980 tentang Persetujuan
Ijin Lokasi serta Sertifikat Hak Pakai No. 02 Lebak
Wangi tanggal 10 – 7 – 1980. Areal lahan
pengembangan untuk mendukung kegiatan
akademik di Fakultas Pertanian tersebut saat ini
dikenal sebagai SPLPP Arjasari.
Pengembangan aspek fisik juga mencakup
peningkatan kuantitas dan kualitas sarana/
prasarana pendukung kegiatan akademik. Saat ini,
Fakultas Pertanian telah memiliki gedung dan
ruang kuliah (1.950 m2), laboratorium (2.950 m2),
internet (kapasitas 15.698 kbps untuk seluruh
fakultas), perpustakaan (657 m2), dan Student
Centre (250 m2). Dalam waktu yang tidak lama lagi,
diharapkan Fakultas Pertanian juga memiliki
sebuah gedung multimedia berlantai tiga yang
terintegrasi dengan perpustakaan digital.
Pengembangan aspek nonfisik di Fakultas
Pertanian antara lain meliputi penyempurnaan
kurikulum dan sistem pendidikan, serta
pengembangan program pendidikan. Pada
mulanya, kurikulum tingkat Sarjana di Fakultas
Pertanian menganut sistem kenaikan tingkat
melalui pendekatan majoring dan minoring untuk
penyelesaian tugas akhir mahasiswa.
Penyempurnaan kurikulum Strata-1 melalui
penerapan Sistem Kredit Semester (SKS)
diberlakukan mulai tahun 1979/ 1980. Sejak tahun
2008/ 2009 Fakultas Pertanian menerapkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan
metode pembelajaran yang bersifat Student
Centered Learning (SCL).
Sejalan dengan penyempurnaan kurikulum, sistem
pendidikan di Fakultas Pertanian juga disesuaikan.
Pada awalnya, pendidikan tingkat Sarjana di
Fakultas Pertanian ditempuh melalui Jurusan
Teknik Pertanian dan Sosial Ekonomi Pertanian.
Namun sejak tahun 1979/ 1980, pendidikan tingkat
Sarjana ditempuh melalui :
1. Jurusan Budidaya Pertanian
2. Jurusan Tanah
3. Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan
4. Jurusan Perikanan
5. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
6. Jurusan Teknologi Pertanian
Berdasarkan SK Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi No. 217/DIKTI/Kep./1996, pengelolaan
pendidikan Program Sarjana di Fakultas Pertanian
didasarkan pada Program Studi (PS), yaitu :
1. PS Agronomi
2. PS Pemuliaan Tanaman
3. PS Ilmu Tanah
4. PS Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan
5. PS Sosial Ekonomi Pertanian
6. PS Manajemen Sumber Daya Perairan
7. PS Teknologi Pangan
8. PS Teknik Pertanian
PS Agronomi dan PS Pemuliaan Tanaman
berkembang di dalam Jurusan Budidaya Pertanian.
Sejak tahun 2006/ 2007, Jurusan Teknologi
Pertanian, dengan program-program studi yang
terkait yaitu PS Teknologi Pangan dan PS Teknik
Pertanian, mengembangkan diri menjadi Fakultas
Teknologi dan Industri Pertanian. Sekitar satu
tahun berikutnya, Jurusan Perikanan, dengan PS
Manajemen Sumber Daya Perairan yang
dikelolanya, berkembang menjadi Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengelolaan kedua
fakultas tersebut terpisah dari Fakultas Pertanian.
Menghadapi tantangan perubahan paradigma
kehidupan pada abad 20, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) menetapkan Higher
Education Long Term Strategy (HELTS) 2003 –
2010 sebagai acuan pengembangan pendidikan
tinggi yang pada dasarnya mencakup kebijakan
pengembangan daya saing bangsa, kesehatan
organisasi, serta otonomi. Menindaklanjuti kondisi
tersebut, Fakultas Pertanian Unpad bersama3
Fakultas Pertanian Unpad
dengan sejumlah perguruan tinggi lain yang
tergabung dalam Forum Komunikasi Perguruan
Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) menyusun
suatu kurikulum baru untuk pengembangan
pendidikan tinggi bidang pertanian.
Kebijakan Fakultas Pertanian untuk
mengembangkan suatu kurikulum baru tersebut
pada dasarnya juga merupakan implementasi dari
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional (Kepmen
Diknas) No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa serta Kepmen
Diknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti
Pendidikan Tinggi.
Berdasarkan SK Ditjen Dikti No.
163/DIKTI/Kep/2007, sejak tahun 2008/2009
Fakultas Pertanian Unpad mengembangkan :
1. PS Agroteknologi (restrukturisasi dari PS
Agronomi, PS Pemuliaan Tanaman, PS Ilmu
Tanah, dan PS Ilmu Penyakit Tumbuhan)
2. PS Agribisnis (restrukturisasi dari PS Sosial
Ekonomi Pertanian).
Kedua PS tersebut menerapkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) dengan metode
pembelajaran yang bersifat Student Centered
Learning (SCL).
Sejak awal berdirinya, pengembangan program
pendidikan di Fakultas Pertanian tidak hanya
semata untuk pengembangan pendidikan tingkat
Sarjana. Pada tahun 1979, Dekan Fakultas
Pertanian bersama Panitia Pendidikan
Pascasarjana dan Doktor yang sebelumnya telah
dibentuk, mengusulkan dan mengembangkan
Program Pascasarjana – yang selanjutnya menjadi
embrio bagi Program Pascasarjana Unpad yang
berkembang sampai saat ini.
Panitia Pendidikan Pascasarjana dan Doktor
diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari dengan
Sub Panitia Program Pascasarjana diketuai oleh
Dr. Ir. Husen Djajasukanta, M.Sc., serta Sub
Panitia Program Doktor oleh Prof. Dr. Ir. Gunawan
Satari. Pada saat itu, Unpad menjadi salah satu
dari sembilan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan Program Pascasarjana.
Pada saat pendiriannya pada tanggal 23 Juli 1979,
Program Pascasarjana hanya memiliki satu PS
Program Magister (PS Ilmu Tanaman) dan satu
Program Doktor (PS Ilmu Pertanian). Pelaksanaan
dan pengelolaan Program Pascasarjana tersebut
dilakukan di dan oleh Fakultas Pertanian. Saat ini,
Program Pascasarjana Unpad telah memiliki
sejumlah 24 Program Magister (termasuk PS Ilmu
Tanaman, PS Ilmu Tanah, dan PS Ekonomi
Pertanian), dan 10 Program Doktor (termasuk PS
Ilmu Pertanian).
Pada tahun 1983, Program Pascasarjana berubah
secara fundamental menjadi Fakultas
Pascasarjana Unpad dengan pengelolaan yang
tidak lagi dilakukan oleh Fakultas Pertanian. Dekan
Fakultas Pascasarjana saat itu adalah Dr. Ir. Husen
Djajasukanta, M.Sc. yang dibantu oleh seorang
Pembantu Dekan yaitu Dr. Ir. Didin Suwandi
Satiaatmadja. Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 0311/0/1991, pengelolaan Program
Pascasarjana (Program Magister dan Program
Doktor) dipimpin oleh Direktur Program
Pascasarjana yang bertanggung jawab kepada
Rektor. Mulai tahun 2008/ 2009, secara bertahap
pengelolaan Program Magister (PS Ilmu Tanaman,
PS Ilmu Tanah, dan PS Ekonomi Pertanian), dan
Program Doktor (PS Ilmu Pertanian) dilakukan oleh
Fakultas Pertanian Unpad.
Fakultas Pertanian Unpad juga mengembangkan
berbagai program vokasi sebagai jawaban
terhadap kebutuhan tenaga-tenaga ahli pertanian.
Program-program tersebut adalah :
1. Program Diploma S0-1 Petugas Lapangan
Proyek Terpadu (PLPT) Perkebunan. Kegiatan
berjalan sejak tahun 1981/ 1982 dengan
Direktur Prof. Dr. Ir. Syamsudin Djakamihardja,
M.Sc. Tujuan program adalah untuk
mempersiapkan tenaga ahli yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan sebagai
pelaksana lapangan pada proyek-proyek
perkebunan.
2. Program Diploma S0-1 Petugas Proteksi
Tanaman. Penyelenggaraan kegiatan dimulai
sejak tahun 1983/ 1984 dengan Dr. Ir. Sadeli
Natasasmita sebagai Ketua Pelaksana. Tujuan 
pendidikan adalah untuk mendidik tenaga
teknis yang terampil di bidang proteksi
tanaman.
3. Program Diploma I (S0-1) Pendidikan Guru
Kejuruan Pertanian Bidang Studi Teknologi
Hasil Pertanian. Program ini diselenggarakan
sejak tahun 1983/ 1984 dengan Ketua
Pelaksana Dr. Ir. Giat Suryatmana, M.Sc.
Tujuan program adalah untuk mendidik
tenaga-tenaga guru pertanian di bidang
teknologi hasil pertanian yang terampil dan
memiliki kemampuan untuk mendidik tenagatenaga
teknisi menengah yang mampu dan
terampil menangani masalah-masalah
pascapanen hasil-hasil pertanian.
4. Program Diploma S0-3 Pendidikan Guru
Keahlian Budidaya Tanaman dan Perikanan.
Penyelenggaraan program dimulai tahun 1984/
1985 dengan Dr. Ir. Aos M. Akyas sebagai
Pimpinan Program Budidaya Tanaman serta
Ir. Suryadi, M.S. sebagai Pimpinan Program
Perikanan. Tujuan program ini adalah untuk
mendidik tenaga-tenaga guru pertanian di
bidang budidaya pertanian dan perikanan
yang terampil yang memiliki kemampuan untuk
mendidik tenaga-tenaga teknisi yang terampil
menangani kegiatan-kegiatan budidaya
tanaman dan perikanan.
5. Pusat Pengembangan Pendidikian Politeknik
Pertanian (Polytechnic Education
Development Center for Agriculture/ PEDCA).
Program ini merupakan kerjasama antara
Ditjen Dikti dengan Asian Development Bank,
bertujuan untuk melayani kebutuhan tenaga
pengajar/ instruktur, perangkat kurikulum, dan
keperluan lain terkait dengan pendirian enam
pendidikan politeknik pertanian di seluruh
Indonesia. Penyelenggaraan program dimulai
tahun 1984 dengan Direkturnya yang pertama
adalah Dr. Ir. Saifuddin Sarief.
6. Program Diploma III Agribisnis. Program ini
dibuka sejak tahun 1993/ 1994 dengan
membuka tujuh PS, yaitu PS Agribisnis, PS
Budidaya Tanaman Hortikultura, PS Teknologi
Pertanian, PS Teknologi Budidaya Perairan,
PS Pengendalian Hama Terpadu, PS
Budidaya Perikanan, dan PS Kehutanan.
Tujuan program adalah untuk menghasilkan
tenaga-tenaga terampil dan profesional di
setiap bidang kajian yang siap bekerja dan
mandiri, serta dapat mengisi kesenjangan
tenaga kerja pada upper middle level. Pada
tahun 1993/ 1994, Program Diploma III
Fakultas Pertanian dipimpin oleh Dr. Ir. Aos M.
Akyas sebagai Ketua Program.
Sejalan dengan tingkat kebutuhan masyarakat, dari
keseluruhan program vokasi tersebut, saat ini
hanya Diploma III Pertanian saja yang masih
berjalan – yaitu PS Agribisnis dan PS Budidaya
Tanaman Hortikultura.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar